Cari Blog Ini

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang MP ASI Dini, Dukungan Keluarga dan Kebiasaan dengan Pemberian MP ASI Dini pada Bayi (Referensi 2013)

KTI SKRIPSI
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang MP ASI Dini, Dukungan Keluarga dan Kebiasaan dengan Pemberian MP ASI Dini pada Bayi

BAB  I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi (AKB) atau infant mortality rate, Diantaranya adalah masalah yang terkait dengan gizi ibu pada pada saat hamil dan melahirkan serta gizi bayi itu sendiri. Kedua faktor ini menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian bayi. Oleh karena itu kebutuhan akan gizi bayi sangat perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini tentu dapat dilakukan dengan mudah oleh para ibu karena pada dasarnya pemenuhan gizi untuk bayi yang paling sempurna dan paling murah adalah ASI (Laksono,2010).
Dari banyak penelitian di Negara maju menyusui secara murni diikuti paling tidak sampai usia anak 6 bulan, bahkan ada yang sampai 9 bulan dan sampai 12 bulan pada bayi cukup bulan atau berat badan lahir cukup. Pemberian Makanan Pendamping (MP) ASI dini dapat meningkatkan resiko bayi mengalami infeksi, kesakitan dan kematian  Penelitian telah membuktikan kalau bayi 0-6 bulan yang diberikan ASI eksklusif dapat menurunkan angka kesakitan 10-20 kali danangka kematian 7 kali disbanding dari yang diberkan MP ASI dini. (Depkes RI,2005).
Makanan Pendamping (MP) ASI harus diberikanpada bayi setelah bayi berusia 6 bulan, akan tetapi dalam prakteknya dimasyarakat MP ASI sudah diberikan sejak dini yaitu 6 bulan pertama bahkan MP ASI ada yang memberikan sejak usia 1 hari. Pemberian MP ASI sejak dini mempunyai resiko terhadap kesehatan bayi. Hasil penelitian membuktikan bayi-bayi yang diberikan MP ASI sejak  dini mempunyai resiko mengalami kesakitan 4,3% dibandingkan bayi yang diberikan ASI eksklusif (Juliantoro,2006)
Menurut Rachmi (2005),  pemberian ASI ekslusif pada bayi hingga enam  bulan merupakan investasi karena dengan pemberian ASI ekslusif akan muncul generasi yang memiliki intelegensia, emosi dan spiritual yang baik. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 3.000 penelitian memberikan hasil bahwa ASI selama enam bulan adalah jangka waktu paling optimal untuk pemberian ASI ekslusif karena ASI mengandung nutrisi yang diperlukan bayi untuk bertahan hidup pada enam bulan pertama mulai dari hormon, antibodi, faktor kekebalan sampai antioksidan.
 ASI merupakan cairan ”hidup” yang melindungi bayi terhadap infeksi. Pada tahun pertama kehidupan bayi, sistem imunitasnya belum cukup berkembang, bayi tergantung pada ASI untuk melawan infeksi (Wisnu, 2005). 
Menyusui adalah sesuatu yang alami, dan segala sesuatu yang alami adalah adalah yang terbaik. Keberhasilan menyusui secara eksklusif membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat diantaranya adalah keluarga, suami, mertua, orang tua dan lain-lain(Savitri, 2006).
Pemberian MP ASI dini merupakan kegagalan pemberian ASI eksklusif, hal ini dapat meningkatkan resiko bayi  mengalami berat badan yang tidak normal yang diasosiasikan dengan sakit pada bayi (Savitri, 2006).
Data dari survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2005 menunjukkan bahwa 40%  bayi kurang dari 2 bulan  diberikan MP ASI secara dini dengan makanan cair,21,25% dan dengan makanan lembek 19,75% , sedangkan bayi usia 3-5 bulan mencapai 39,5% sudah diberikan makanan lumat dan padat.. Dan dari beberapa penelitian dinyatakan bahwa keadaan kurang gizi pada bayi disebabkan karena pemberian MP ASI yang tidak tepat  karena tidak tau para ibu tentang mamfaat dan cara pemberian MP ASI yang benar, sehingga berpengaruh pada pemberian MP-ASI dini (Depkes RI,2006).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti masalah MP ASI diwilayah kerja Puskesmas Separi , berdasarkan data primer yang diperoleh dari Puskesmas juga terjadi 72% bayi kurang dari 6 bulan sudah diberi Makanan Pendamping ASI, salah satu penyebabnya adalah ibu tidak mempunyai pengetahuan yang baik tentang mekanisme laktasi dan akibat dari pemberian MP ASI dini sejak dini sebelum bayi berusia 6 bulan. Prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh pengetahuannya, jika seorang ibu tidak mengerti bahaya memberikan MP ASI sejak dini maka akan mempengaruhi perilaku dengan memberikan MP ASI sebelum bayinya berusia 6 bulan (Juliantoro, 2006).
Penelitian yang dilakukan oleh Nursanti (2008) di Bojonegoro tentang gambaran pemberian MP ASI pada bayi usia 0-6 bulan diperoleh hasil bahwa 67% ibu yang memberikan MP ASI secara dini karena kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI eksklusif dan bahayanya memberikan MP ASI sebelum bayi berusia 6 bulan (Endang, 2009).
Tingginya pemberian MP-ASI dini juga dipengaruhi oleh dukungan keluarga terhadap keberhasilan menyusui. Seorang ibu sangat membutuhkan dukungan keluarga dalam memberikan ASI nya sampai bayi berusia 6 bulan, tetapi banyak keluarga yaitu orang tua dan suami yang justru memberikan makanan atau minuman sebelum bayi berusia 6 bulan (Lyna,2000).
Menurut kajian WHO tahun 2009 pemberian MP-ASI dini meningkat seiring dengan semakin menurunnya pemberian ASI eksklusif sekitar 2%, angka pemberian MP-ASI dini menyebabkan kematian 1,3 juta jiwa diseluruh dunia termasuk 22% jiwa meninggal setelah kelahiran karena pemberian MP-ASI dini. Menurut UNISEF ASI eksklusif menyelamatkan bayi 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian bayi di dunia dapat diselamatkan melalui pemberian ASI eksklusif (Prasetyono,2009).
 Kebiasaan keluarga secara turun temurun untuk memberikan MP ASI dini sudah membudaya didalam keluarga yang diturunkan dari nenek atau dilakukan secara turun temurun. Selain itu masalah sosial budaya menyangkut masalah mitos-mitos yang berkembang didalam masyarakat seperti ASI yang keluar pertama kali harus dibuang karena merupakan susu basi. (Juliantoro, 2006).
Tingginya pemberian MP ASI Dini juga dipengaruhi oleh dukungan keluarga terhadap keberhasilan menyusui. Seorang ibu sangat membutuhkan dukungan keluarga dalam memberikan ASI nya sampai  bayi berusia 6 bulan, tetapi banyak keluarga yaitu orang tua dan siamu yang justru memberikan makanan atau minuman sebelum bayi berusia 6 bulan (Lyna,2009).
 Dan juaga adanya perlakuan salah pada pemberian MP-ASI Dini yaitu memberikan prelakteal sebelum ASI eksklusif. Prelakteal adalah jenis makanan seperti air kelapa, tajin, madu, pisang,yang mudah diberikan bayi. Pemberian MP-ASI Dini (kurang 6 bulan) menurunkan konsumsi ASI dan menimbulkan gangguan pencemaran (diare).
Pemberian MP ASI Dini  di Indonesia masih tinggi yaitu 85,7% demikian pula halnya dengan Kabupaten  pemberian MP ASI Dini sebesar 70,6%, dan diwilayah kerja puskesmas  Dalam sendiri pemberian MP ASI Dini  masih tinggi yaitu 72,74% (Din Kes Kabupaten  ,2012).
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang MP ASI Dini, Dukungan Keluarga dan Kebiasaan dengan Pemberian MP ASI Dini pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas  Dalam Kabuipaten  Tahun 2013 “.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diajukan dalam penelitian  adalah sebagai berikut :
a.    Apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang MP-ASI dini dengan pemberian MP-ASI dini  pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas  Dalam Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2013
b.    Apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian MP-ASI Dini pada bayi diwilayah kerja Puskesmas  Dalam Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2013.
c.    Apakah ada hubungan antara kebiasaan mayarakat dengan pemberian MP-ASI Dini pada bayi di wilayah kerja Puskesmas  Dalam Kecamatan Tenggarong Kabupaten  Tahun 2013.

C.  Tujuan Penelitian
     Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1.    Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang MP-ASI Dini, dukungan keluarga dan kebiasaan denagan pemberian MP-ASI Dini pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas  Dalam Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2013.
2.  Tujuan Khusus
a.    Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang MP ASI dengan pemberian MP- ASI Dini pada bayi di  Wilayah Kerja Puskesmas  Dalam Kabupaten  Tahun 2013.
b.    Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pemberian MP- ASI Dini pada bayi di  Wilayah Kerja Puskesmas  Dalam Kabupaten  Tahun 2013
c.    Mengetahui hubungan kebiasaan dalam keluarga dengan pemberian MP ASI Dini pada bayi di  Wilayah Kerja Puskesmas  Dalam Kabupaten  Tahun 2013  

E.    Manfaat Penelitian
1.    Bagi Masyarakat
    Hasil penelitian ini sebagai sumber informasi bagi masyarakat mengenai manfaat pemberian ASI eksklusif dan bahayanya jika memberikan MP ASI Dini sebelum bayi berusia 6 bulan
2.    Bagi Tempat Penelitian
    Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi dan masukan untuk mengevaluasi dalam membina penyuluhan dan bimbingan kepada ibu-ibu khususnya yang memiliki bayi dibawah 6 bulan agar memberikan ASI eksklusif.
3.    Bagi Institusi Pendidikan
    Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan informasi untuk melaksanakan praktek lapangan bagi mahasiswa dan juga sebagai bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya.
4.    Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan penambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya mengenai pengetahuan ibu tentang MP-ASI Dini dan kaitannya dengan pemberian MP- ASI Dini sehingga dapat diterapkan di lahan praktek kerja nantinya.

silahkan download KTI SKRIPSI
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang MP ASI Dini, Dukungan Keluarga dan Kebiasaan dengan Pemberian MP ASI Dini pada Bayi
KLIK DIBAWAH 

Cari Blog Ini