KTI SKRIPSI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK CYCLOFEM DI KLINIK
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang KB suntik cyclofem di klinik tahun 2012.
Di tinjau dari tingkat pengetahuan, ibu berpengetahuan cukup sebanyak 27 orang (55,1%), kurang sebanyak 17 orang (34,7%) dan baik sebanyak 5 orang (10,2%). Mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 40 orang (81,63%), mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 33 orang (67,36%), mayoritas berparitas 2-3 sebanyak 30 orang (61,23%), mayoritas memperoleh sumber informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 23 orang (46,94%)
Setelah melihat hasil penelitian di atas maka penulis mengharapkan supaya bidan di klinik untuk lebih meningkatkan program KB terutama KB suntik cyclofem.
Kata kunci : Ibu, KB Suntik Cyclofem
Daftar Pustaka : 11 (2005-2012)
The type of this research is descriptive with method of gathering data conducted with distribute questionnaire with aim to know knowledge description of mother about inject cyclofem of KB at Clinic year 2012.
Observed from knowledge degree, mother were enough knowledgeable amount 27 peoples (55.1%), lack amount 17 peoples (34.7%) and good amount 5 peoples (10.2%). Majority were 20-35 years old amount 40 peoples (81.63%), majority were Senior High School educated amount 33 peoples (67.36%), majority were 2-3 parity amount 30 peoples (61.23%), majority get source of information from health official amount 23 peoples (46.94%).
After look at the above result of research so the writer expect for midwife at Clinic to more improve KB program especially inject cyclofem of KB
Keyword : Mother, Inject Cyclofem of KB
References : 11 (2005-2012).
Keluarga berencana adalah buah perjuangan yang cukup lama yang dilakukan tokoh-tokoh atau pelopor di bidang itu, baik didalam maupun diluar negeri. Diluar negeri upaya keluarga berencana mula-mula timbul atas prakarsa kelompok orang-orang yang menaruh perhatian pada masalah kesehatan ibu, yaitu pada awal abad XIX di Inggris. Hal tersebut sejalan dengan ditinggalkannya cara-cara mengatur kehamilan secara tradisional dan mulai digunakannya alat-alat kontrasepsi yang memenuhi syarat medis, maka dimulailah usaha-usaha keluarga berencana di abad moderen, dengan tujuan dan sasaran yang lebih luas, tidak terbatas pada upaya mewujudkan kesehatan ibu dan anak dengan cara membatasi kehamilan atau kelahiran saja (Meilani, dkk, 2010).
Menurut World Health Organization (WHO) angka pengguna kontrasepsi diperkirakan adalah 460 juta pada tahun 1987, atau sekitar 51% dari pasangan yang beresiko hamil (Hartanto, 2006).
Angka kesuburan total di Indonesia turun dari 5,6 pada tahun 1970 menjadi 2,6 pada tahun 2003. Pada tahun 1997, dua per tiga (66,67%) perempuan menikah di Indonesia menggunakan kontrasepsi modern, pil (28,2%), suntik (35,6%), AKDR/IUD (14,8%), susuk (11,0%), sterilisasi (5,5% MOW dan 0,7% MOP) dan kondom (1,3%) (Widyastuti, dkk, 2009).
Pemakai kontrasepsi di Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2009 berjumlah 64.14%, pemakaian suntik yaitu sebesar 33,81% (Meliono, dkk, 2009).
Dari data di BPS tahun 2009 terdapat 203 akseptor KB suntik dengan jumlah pemakaian alat kontrasepsi suntik KB cyclofem sebanyak 98 akseptor (48,27%) dan suntik KB depoprovera sebanyak 105 akseptor (51,72%) (Meliono, dkk, 2009).
Rencana dan strategi BKKBN adalah merumuskan kembali visi dan misi yaitu “Seluruh keluarga ikut KB dan mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera” (Meilani, dkk, 2010).
Kontrasepsi suntik sebulan sekali (cyclofem) mengandung estrogen dan progesteron dan sangat efektif dan menghasilkan keunggulan pola perdarahan menstruasi yang lebih teratur, dengan setiap bulan terjadi episode perdarahan sekitar 15 hari setelah penyuntikan, tetapi kerugiannya adalah frekuensi penyuntikan lebih sering (Glasier, 2006).
Cyclofem juga memiliki angka kegagalan yang sangat rendah yaitu kurang dari 0,5 per 100 tahun wanita. Angka kehamilan tabel mortalitas 1 tahun adalah kurang dari 0,5% dan angka penghentian akibat ketidakteraturan menstruasi atau amenorhea umumnya kurang dari separuh dari yang dijumpai pada obat suntik cyclofem (Glasier, 2006)
Sebagian wanita lebih menyukai obat suntik sebulan sekali (cyclofem) daripada obat suntik jangka panjang karena obat suntik sebulan sekali ini menghasilkan perdarahan bulanan teratur dan jarang menyebabkan spotting, dan efek menghambat fertilitasnya cepat hilang (Hartanto, 2006).
Menurut survei awal yang dilakukan peneliti di Klinik tahun 2012, KB suntik cyclofem merupakan kontrasepsi yang paling diminati oleh akseptor KB. Ini terbukti dari jumlah pemakaian alat kontrasepsi yaitu sebanyak 49 Pasangan usia subur (Hasil penelitian mahasiswa Akademi Kebidanan tahun 2012).
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti berminat untuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu tentang KB Suntik Cyclofem di Klinik Tahun 2012”.
1.1 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran pengetahuan Ibu tentang KB suntik cyclofem di klinik tahun 2012”.
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu tentang KB suntik cyclofem di Klinik tahun 2012.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu tentang KB suntik cyclofem berdasarkan umur di Klinik tahun 2012.
1.2.2.2 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu tentang KB suntik cyclofem berdasarkan pendidikan di Klinik tahun 2012.
1.2.2.3 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu tentang KB suntik cyclofem berdasarkan paritas di Klinik tahun 2012.
1.2.2.4 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu tentang KB suntik cyclofem berdasarkan sumber informasi di Klinik tahun 2012.
1.3 Manfaat Penelitian.
1.3.1 Bagi Institusi Pendidikan Akbid
Untuk bahan masukan bagi mahasiswi akademi kebidanan dan perbendaharaan bacaan pada perpustakaan akademi kebidanan
1.3.2 Bagi Petugas Kesehatan
Untuk menambah informasi tentang penanganan efek samping dan penggunaan KB suntik cyclofem dan dapat meningkatkan mutu pelayanan KB suntik yang efektif.
1.3.3 Bagi Akseptor
Untuk menambah pengetahuan ibu tentang keuntungan dan efek samping dari penggunaan KB suntik cyclofem.
1.3.4 Bagi Peneliti
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi penulis tentang alat kontrasepsi suntikan cyclofem.
silahkan download KTI SKRIPSI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK CYCLOFEM DI KLINIK
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK CYCLOFEM DI KLINIK
ABSTRAK
Keluarga berencana merupakan buah perjuangan yang cukup lama yang dilakukan tokoh-tokoh atau pelopor di bidang itu,baik di dalam maupun di luar negeri. Menurut World Health Organization (WHO) angka pengguna kontrasepsi diperkirakan adalah 460 juta pada tahun 1987, atau sekitar 51% dari pasangan yang beresiko hamil.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang KB suntik cyclofem di klinik tahun 2012.
Di tinjau dari tingkat pengetahuan, ibu berpengetahuan cukup sebanyak 27 orang (55,1%), kurang sebanyak 17 orang (34,7%) dan baik sebanyak 5 orang (10,2%). Mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 40 orang (81,63%), mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 33 orang (67,36%), mayoritas berparitas 2-3 sebanyak 30 orang (61,23%), mayoritas memperoleh sumber informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 23 orang (46,94%)
Setelah melihat hasil penelitian di atas maka penulis mengharapkan supaya bidan di klinik untuk lebih meningkatkan program KB terutama KB suntik cyclofem.
Kata kunci : Ibu, KB Suntik Cyclofem
Daftar Pustaka : 11 (2005-2012)
ABSTRACT
KNOWLEDGE DESCRIPTION OF MOTHER ABOUT INJECT CYCLOFEM OF KB AT CLINIC YEAR 2012
Family planning is the result of a enough long struggle that conducted by figures or pioneer in that field, either in domestic or foreign country. According to World Health Organization (WHO) the decreasing of contraception rate estimate 460 million in 1987, or about 51% from couple that risk to pregnant.The type of this research is descriptive with method of gathering data conducted with distribute questionnaire with aim to know knowledge description of mother about inject cyclofem of KB at Clinic year 2012.
Observed from knowledge degree, mother were enough knowledgeable amount 27 peoples (55.1%), lack amount 17 peoples (34.7%) and good amount 5 peoples (10.2%). Majority were 20-35 years old amount 40 peoples (81.63%), majority were Senior High School educated amount 33 peoples (67.36%), majority were 2-3 parity amount 30 peoples (61.23%), majority get source of information from health official amount 23 peoples (46.94%).
After look at the above result of research so the writer expect for midwife at Clinic to more improve KB program especially inject cyclofem of KB
Keyword : Mother, Inject Cyclofem of KB
References : 11 (2005-2012).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Keluarga berencana adalah buah perjuangan yang cukup lama yang dilakukan tokoh-tokoh atau pelopor di bidang itu, baik didalam maupun diluar negeri. Diluar negeri upaya keluarga berencana mula-mula timbul atas prakarsa kelompok orang-orang yang menaruh perhatian pada masalah kesehatan ibu, yaitu pada awal abad XIX di Inggris. Hal tersebut sejalan dengan ditinggalkannya cara-cara mengatur kehamilan secara tradisional dan mulai digunakannya alat-alat kontrasepsi yang memenuhi syarat medis, maka dimulailah usaha-usaha keluarga berencana di abad moderen, dengan tujuan dan sasaran yang lebih luas, tidak terbatas pada upaya mewujudkan kesehatan ibu dan anak dengan cara membatasi kehamilan atau kelahiran saja (Meilani, dkk, 2010).
Menurut World Health Organization (WHO) angka pengguna kontrasepsi diperkirakan adalah 460 juta pada tahun 1987, atau sekitar 51% dari pasangan yang beresiko hamil (Hartanto, 2006).
Angka kesuburan total di Indonesia turun dari 5,6 pada tahun 1970 menjadi 2,6 pada tahun 2003. Pada tahun 1997, dua per tiga (66,67%) perempuan menikah di Indonesia menggunakan kontrasepsi modern, pil (28,2%), suntik (35,6%), AKDR/IUD (14,8%), susuk (11,0%), sterilisasi (5,5% MOW dan 0,7% MOP) dan kondom (1,3%) (Widyastuti, dkk, 2009).
Pemakai kontrasepsi di Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2009 berjumlah 64.14%, pemakaian suntik yaitu sebesar 33,81% (Meliono, dkk, 2009).
Dari data di BPS tahun 2009 terdapat 203 akseptor KB suntik dengan jumlah pemakaian alat kontrasepsi suntik KB cyclofem sebanyak 98 akseptor (48,27%) dan suntik KB depoprovera sebanyak 105 akseptor (51,72%) (Meliono, dkk, 2009).
Rencana dan strategi BKKBN adalah merumuskan kembali visi dan misi yaitu “Seluruh keluarga ikut KB dan mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera” (Meilani, dkk, 2010).
Kontrasepsi suntik sebulan sekali (cyclofem) mengandung estrogen dan progesteron dan sangat efektif dan menghasilkan keunggulan pola perdarahan menstruasi yang lebih teratur, dengan setiap bulan terjadi episode perdarahan sekitar 15 hari setelah penyuntikan, tetapi kerugiannya adalah frekuensi penyuntikan lebih sering (Glasier, 2006).
Cyclofem juga memiliki angka kegagalan yang sangat rendah yaitu kurang dari 0,5 per 100 tahun wanita. Angka kehamilan tabel mortalitas 1 tahun adalah kurang dari 0,5% dan angka penghentian akibat ketidakteraturan menstruasi atau amenorhea umumnya kurang dari separuh dari yang dijumpai pada obat suntik cyclofem (Glasier, 2006)
Sebagian wanita lebih menyukai obat suntik sebulan sekali (cyclofem) daripada obat suntik jangka panjang karena obat suntik sebulan sekali ini menghasilkan perdarahan bulanan teratur dan jarang menyebabkan spotting, dan efek menghambat fertilitasnya cepat hilang (Hartanto, 2006).
Menurut survei awal yang dilakukan peneliti di Klinik tahun 2012, KB suntik cyclofem merupakan kontrasepsi yang paling diminati oleh akseptor KB. Ini terbukti dari jumlah pemakaian alat kontrasepsi yaitu sebanyak 49 Pasangan usia subur (Hasil penelitian mahasiswa Akademi Kebidanan tahun 2012).
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti berminat untuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu tentang KB Suntik Cyclofem di Klinik Tahun 2012”.
1.1 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran pengetahuan Ibu tentang KB suntik cyclofem di klinik tahun 2012”.
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu tentang KB suntik cyclofem di Klinik tahun 2012.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu tentang KB suntik cyclofem berdasarkan umur di Klinik tahun 2012.
1.2.2.2 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu tentang KB suntik cyclofem berdasarkan pendidikan di Klinik tahun 2012.
1.2.2.3 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu tentang KB suntik cyclofem berdasarkan paritas di Klinik tahun 2012.
1.2.2.4 Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu tentang KB suntik cyclofem berdasarkan sumber informasi di Klinik tahun 2012.
1.3 Manfaat Penelitian.
1.3.1 Bagi Institusi Pendidikan Akbid
Untuk bahan masukan bagi mahasiswi akademi kebidanan dan perbendaharaan bacaan pada perpustakaan akademi kebidanan
1.3.2 Bagi Petugas Kesehatan
Untuk menambah informasi tentang penanganan efek samping dan penggunaan KB suntik cyclofem dan dapat meningkatkan mutu pelayanan KB suntik yang efektif.
1.3.3 Bagi Akseptor
Untuk menambah pengetahuan ibu tentang keuntungan dan efek samping dari penggunaan KB suntik cyclofem.
1.3.4 Bagi Peneliti
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi penulis tentang alat kontrasepsi suntikan cyclofem.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK CYCLOFEM DI KLINIK