KTI SKRIPSI
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE DI KLINIK
PENDAHULUAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE DI KLINIK
ABSTRAK
Pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care (pemeriksaan kehamilan) sangat penting karena akan dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Menurut defenisi WHO angka kematian maternal ialah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap 1000 atau 10.000 kelahiran hidup, kini di beberapa Negara terhadap 100.000 kelahiran hidup.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat pengetahuan ibu hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care di Klinik Tahun 2012 berdasarkan umur, jumlah kehamilan, dan sosio ekonomi. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dan sampel yang digunakan adalah total sampel berjumlah 30 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan data primer dan sekunder.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa ibu hamil yang berpengetahuan baik sebanyak 10 responden (33%), berpengetahuan cukup sebanyak 19 responden (64%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 1 responden (3%). Responden dengan usia 20-35 tahun mayoritas dengan pengetahuan cukup sebanyak 14 responden (56%), Responden dengan jumlah kehamilan primigravida mayoritas dengan pengetahuan cukup sebanyak 9 responden (69%), Responden dengan tingkat pendidikan SMA mayoritas dengan pengetahuan cukup sebanyak 6 responden (40%). Responden yang berpendapatan < RP.1000.000/bulan mayoritas dengan pengetahuan cukup sebanyak 17 Responden (77%).
Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya Bidan di Klinik untuk lebih meningkatkan promosi dan pelayanan kesehatan khususnya tentang antenatal care terhadap ibu hamil sehingga angka kematian ibu hamil berkurang.
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil (Antenatal Care)
Daftar Pustaka : 10 buku (2001-2012)
YEAR 2012
Pregnant mother’s knowledge about antenatal care (pregnant checks up) is very important because it’ll able to help to decrease mother mortality death and infant. According to definition of WHO maternal death rate is the total of maternal death calculate upon 1000 or 10.000 birth life, now in several countries upon 100.000 birth life.
The purpose of this research to know knowledge degree of pregnant mother about antenatal care at Clinic Year 2012 based on age, total of pregnancy, economical social. The type of this research is descriptive and sample that use is the total sample amount 30 respondents. The aggregation of data by use primary and secondary data.
Based on the result of research obtained that pregnant mother has good knowledge amount 10 respondents (33%), enough knowledgeable amount 19 respondents (64%), and lack knowledgeable amount 1 respondent (3%). Respondents that 20-35 years old majority with enough knowledgeable amount 14 respondents (56%), respondent with the total of primigravida’s pregnant majority with enough knowledgeable amount 9 respondents (69%), respondents with education in Senior High School majority with enough knowledgeable amount 6 respondents (40%). Respondents with <Rp 1.000.000/month of income majority with enough knowledgeable amount 17 respondents (77%).
It’s expected to health official especially midwife at Clinic to more improve promotion and health service especially about antenatal care toward pregnant mother so pregnant mother mortality rate decreases.
Keyword : Knowledge, Pregnant Mother (Antenatal Care)
References : 10 books (2001-2012)
BAB ITujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat pengetahuan ibu hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care di Klinik Tahun 2012 berdasarkan umur, jumlah kehamilan, dan sosio ekonomi. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dan sampel yang digunakan adalah total sampel berjumlah 30 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan data primer dan sekunder.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa ibu hamil yang berpengetahuan baik sebanyak 10 responden (33%), berpengetahuan cukup sebanyak 19 responden (64%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 1 responden (3%). Responden dengan usia 20-35 tahun mayoritas dengan pengetahuan cukup sebanyak 14 responden (56%), Responden dengan jumlah kehamilan primigravida mayoritas dengan pengetahuan cukup sebanyak 9 responden (69%), Responden dengan tingkat pendidikan SMA mayoritas dengan pengetahuan cukup sebanyak 6 responden (40%). Responden yang berpendapatan < RP.1000.000/bulan mayoritas dengan pengetahuan cukup sebanyak 17 Responden (77%).
Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya Bidan di Klinik untuk lebih meningkatkan promosi dan pelayanan kesehatan khususnya tentang antenatal care terhadap ibu hamil sehingga angka kematian ibu hamil berkurang.
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil (Antenatal Care)
Daftar Pustaka : 10 buku (2001-2012)
ABSTRACT
KNOWLEDGE DEGREE OF PREGNANT MOTHER ABOUT ANTENATAL CARE AT CLINIC YEAR 2012
Pregnant mother’s knowledge about antenatal care (pregnant checks up) is very important because it’ll able to help to decrease mother mortality death and infant. According to definition of WHO maternal death rate is the total of maternal death calculate upon 1000 or 10.000 birth life, now in several countries upon 100.000 birth life.
The purpose of this research to know knowledge degree of pregnant mother about antenatal care at Clinic Year 2012 based on age, total of pregnancy, economical social. The type of this research is descriptive and sample that use is the total sample amount 30 respondents. The aggregation of data by use primary and secondary data.
Based on the result of research obtained that pregnant mother has good knowledge amount 10 respondents (33%), enough knowledgeable amount 19 respondents (64%), and lack knowledgeable amount 1 respondent (3%). Respondents that 20-35 years old majority with enough knowledgeable amount 14 respondents (56%), respondent with the total of primigravida’s pregnant majority with enough knowledgeable amount 9 respondents (69%), respondents with education in Senior High School majority with enough knowledgeable amount 6 respondents (40%). Respondents with <Rp 1.000.000/month of income majority with enough knowledgeable amount 17 respondents (77%).
It’s expected to health official especially midwife at Clinic to more improve promotion and health service especially about antenatal care toward pregnant mother so pregnant mother mortality rate decreases.
Keyword : Knowledge, Pregnant Mother (Antenatal Care)
References : 10 books (2001-2012)
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. Apabila kehamilan ini direncanakan, akan memberi rasa kebahagiaan dan penuh harapan.
Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya. Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon progesteron dan hormon estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan (Mandriwati, 2008)
Pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care (pemeriksaan kehamilan) sangat penting karena akan dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Menurut defenisi WHO angka kematian maternal ialah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap 1000 atau 10.000 kelahiran hidup, kini di beberapa Negara malahan terhadap 100.000 kelahiran hidup. Kemajuan yang telah dicapai dalam kira-kira setengah abad terahir telah diumumkan oleh banyak penulis. Di Inggris angka kematian menurun dari 44,2 per 10.000 kelahiran dalam tahun1928 menjadi 2,5 per 10.000 dalam tahun 1970. Perkembangan ini terlihat pula pada semua Negara-negara maju umumnya angka kematian maternal kini di Negara-negara itu berkisar antara 1,5 dan 3,0 per 10.000 kelahiran hidup (Sarwono, 2005).
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994 dan tahun 1997 menunjukan bahwa terdapat penurunan angka kematian ibu (AKI) dari 390 menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup. Sebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklampsia, partus lama, dan komplikasi abortus. Selain itu, penyebab kematian ibu tidak langsung antara lain gangguan pada kehamilan seperti anemia, kurang energi protein (KEP) dan kurang energi kronis (KEK). Prevalensi anemia pada ibu hamil 51% (SKRT 1995), 4,8% ibu hamil usia 15-49 berisiko menderita KEP (sensus 2000)( Salmah. 2006). Berdasarkan data dinas kesehatan di kota khususnya kematian ibu hamil dan bersalin yang disebabkan oleh perdarahan tahun 2004/2005 sebanyak 12 orang, sedangkan kasus perdarahan yang dapat ditangani sebanyak 145 jiwa dari 4055 persalinan.
Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Tujuan antenatal yaitu untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal. Bidan telah diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab. yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan (Pulo, 2009).
Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau mulai kunjungan baru ibu hamil (k1) dan pelayanan ibu hamil sesuai standart paling sedikit 4 kali dengan distribusi satu kali trimester I, satu kali trimester II dan dua kali dalam trimester III (k4).
Secara nasional cakupan K1 (kunjungan pertama kali) ke fasilitas kesehatan adalah 84,54% sedang cakupan K4 adalah 64,06% ini berarti masih terdapat 15,46% ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan ulang ke fasilitas kesehatan (Depkes RI, 1997).
Data dari dinas kesehatan provinsi Sumatra utara, cakupan k4 pada tahun 1998 adalah sebesar 81,68%, pada 1999 sebesar 81,03%, dan pada tahun 2000 adalah sebesar 62,89% dan pada tahun 2004 adalah 72,94% (Dinkes 2005).
Cakupan k4 di beberapa kota di Sumatera utara menurut profil kesehatan kab/kota 2004 untuk kota Cakupan K4 sebesar 91,85%,Tebing Tinggi sebesar 85,57%, Sibolga 81,12%, Padang Sidempuan sebesar 69,2%, Pematang Siantar 62,08%, dan Tanjung Balai sebesar 43,24%.sedangkan standart pelayanan minimal cakupan K4 adalah 95% (KepMenkes RI, 2005).
Data tersebut di atas sangat berlawanan jika dibandingkan dengan data kunjungan K1 dan K4 ibu hamil di propinsi Jambi yang cakupannya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2005, kunjungan K1 mencapai 84,87 % dan untuk K4 mencapai 81,04 %. Pada tahun 2006 cakupan K1 dan K4 mengalami peningkatan, untuk K1 mencapai 91,97 % dan untuk K4 mencapai 83,30 %. (Dinkes Prop. Jambi, 2006).
Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis di Klinik ditemukan dari 52 ibu hamil hanya 30 orang yang memeriksakan kehamilanya.
Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care Di Klinik Periode Mei-Juni Tahun 2012.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care Di Klinik Periode Mei-Juni Tahun 2012.
1.2. Tujuan Penelitian
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Tingkat pengetahuan ibu hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care di Klinik Periode Mei-Juni Tahun 2012.
1.2.2. Tujuan Khusus
1.2.2.1. Untuk Mengetahui Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care Berdasarkan umur di Klinik Periode Mei-Juni Tahun 2012.
1.2.2.2. Untuk Mengetahui Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care Berdasarkan paritas di Klinik Periode Mei-Juni Tahun 2012.
1.2.2.3. Untuk Mengetahui Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care Berdasarkan Pendidikan di Klinik Periode Mei-Juni Tahun 2012.
1.2.2.4. Untuk Mengetahui Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care Berdasarkan Pekerjaan di Klinik Periode Mei-Juni Tahun 2012.
1.2.2.5. Untuk Mengetahui Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care Berdasarkan Pendapatan di Klinik Periode Mei-Juni Tahun 2012.
1.3. Manfaat Penelitian
1.3.1. Bagi Klinik sebagai bahan masukan atau informasi yang di dapat untuk lebih meningkatkan pelayanan antenatal care dan dapat meyakinkan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan antenatal secara teratur dan mendapat informasi tentang pemberian standart 7 T untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil.
1.3.2. Bagi Institusi Pendidikan Akademi Kebidanan Sebagai bacaan di perpustakaan dan masukan bagi mahasiswa kebidanan tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan antenatal care.
1.3.3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian ini dan sebagai aplikasi jawaban yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di akademi kebidanan
1.3.4. Bagi peneliti sendiri, Penelitian ini merupakan Menambah Pengetahuan dan pengalaman penulis dalam melaksanakan Penelitian terutama tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan Antenatal di klinik Periode Mei-Juni Tahun 2012.
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE DI KLINIK